2008/05/09

Pemasangan dan Perawatan Wall Art

Posisi Menata Wall Art

Memang dibutuhkan ketrampilan organisasi visual yang baik agar wall art tidak asal terpasang dan tertata di dinding. Jika direncanakan dengan baik, wall art dapat berfungsi secara optimal sebagai elemen dekoratif, penyeimbang, dan pengoreksi dalam ruangan. Bagaimana posisi wall art yang baik ?

  1. Agar nyaman dipandang mata, ketinggian titik tengah wall art dari lantai sebaiknya sejajar dengan ketinggian pandang mata, di Indonesia kisarannya pada 150 – 160 cm.
  2. Jangan terpancang pada pemasangan yang simetris. Tanamkan di benak Anda bahwa yang penting adalah keseimbangan. Peletakan asimetris dapat menimbulkan efek yang sangat dinamis jika Anda mampu menyeimbangkannya dengan furniture-furniture yang telah lebih dulu ditata.
  3. Jika Anda ingin memasang foto-foto keluarga di atas meja atau bufet, mungkin namanya sudah bukan lagi wall art. Namun fungsinya masih sama saja dengan wall art. Prinsip penataannya pun masih sama, yaitu keseimbangan. Letakkan yang berukuran kecil lebih berada di depan yang berukuran lebih besar.
Merawat Wall Art
  1. Periksa wall art secara periodik, apakah kaitan dan tali gantungannya masih kuat, dan posisi serta kondisinya masih baik.
  2. Kaca wall art perlu dibersihkan secara rutin dengan menggunakan cairan pembersih kaca yang telah banyak di pasaran. Semprotkan ke lap yang bersih kemudian diseka ke permukaan kaca. Akan lebih baik hasilnya jika Anda juga membersihkan kaca bagian dalam wall art karena cenderung berjamur. Segera keringkan jika masih ada embun air yang tertinggal karena akan membuat wall art semakin lembab dan semakin menimbulkan jamur.
  3. Anda dapat mencegah timbulnya jamur karena kelembaban dengan menempelkan 1 sachet silica gel (dapat dibeli di apotek) di bagian belakang wall art Anda.
  4. Bingkai wall art dari kayu rentan pula terhadap jamur. Bersihkan secara periodik dengan kemoceng dan dilap dengan kain yang bersih. Bingkai yang berprofil atau berukir biasanya cenderung lebih berdebu, bersihkan dengan menggunakan sikat yang kecil yang dapat menjangkau hingga ke sela-sela ukiran.
  5. Backing (bagian belakang dari wall art) bisa dibersihkan dengan lap bersih yang diberi sedikit air namun jangan sampai terlalu basah.
  6. Lukisan yang dibingkai tanpa kaca bisa dibersihkan dengan hati-hati menggunakan kemoceng atau lap katun halus yang kering. Jangan gunakan lap yang berbulu karena bulu-bulunya bisa menempel pada cat lukisan.

Tidak ada komentar: