- Air, bersifat mempelajari sesuatu, tenang, dingin (winter) dan menggambarkan suatu perjalanan. Dilambangkan dengan warna hitam.
- Api, bersifat energik, panas dan berbahaya. Dilambangkan dengan warna merah.
- Kayu, berhubungan dengan kreativitas, bersifat seperti "musim semi" dan berorientasi pada "perubahan". Dilambangkand engan warna hijau.
- Logam, berhubungan dengan bisnis, bersifat seperti "musim gugur" dan berorientasi pada sukses. Dilambangkan dengan warna putih.
- Tanah, berhubungan dengan suatu sifat kesabaran, stabil dan merupakan pusat dari segala benda. Dilambangkan dengan warna kuning.
Siklus produktif membangun keharmonisan, yaitu kayu menyalakan api, api berubah menjadi abu, dan menutup tanah atau bumi, tanah membentuk mineral dan logam, logam dapat melebur menjadi air dan air menghidupi kayu.
Sedangkan siklus destruktif yaitu kayu mengambil tanah, tanah untuk menghidupi dirinya sendiri meminum air, air memadamkan api, api menghancurkan logam dan logam menghancurkan kayu.
Jika ingin diaplikasikan ke dalam suatu ruang di rumah, yang perlu selalu Anda ingat adalah kelima elemen tersebut harus saling mendukung satu sama lain untuk menciptakan keseimbangan sehingga memberikan harmonisasi di dalam rumah.
Bagaimana mencapai keseimbangan tersebut ?
Yang paling prinsip adalah jangan sampai dalam satu ruang terlalu didominasi oleh satu warna atau "elemen" saja. Ini akan menimbulkan siklus destruktif karena satu elemen ini akan mematikan elemen yang lain tanpa keseimbangan. Jika Anda menyukai warna tertentu, katakanlah kuning dan menjadikannya warna tema rumah Anda, Anda dapat mengkombinasikan warna-warna lain dalam asesories rumah misalnya gorden, sarung bantal atau karpet.
Bagaimanapun jika diaplikasikan secara benar, feng shui memang benar-benar dapat membawa energi positif dalam rumah kita karena keseimbangan itulah yang dicari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar