2008/07/19

Tips menata ruang sempit



Dalam sebuah rumah yang cukup padat, Anda harus berpikir secara vertical. Anda harus melihat ruangan Anda sebagai bentuk tiga dimensi bukan hanya dua dimensi, yang berarti ruangan Anda mempunyai lebar, panjang dan TINGGI. Ubah batas ruangan dengan memperhatikan ruang yang ada di atas kepala. Perhatikanlah setiap ruang kosong dan gunakanlah seoptimal mungkin. Prinsip yang harus Anda perhatikan jika Anda akan menata sebuah ruang sempit adalah menciptakan ruang multifungsi.

1. Terapkan sistem open-plan
Sistem open-plan berarti adalah meminimalisir adanya dinding penyekat yang massif antara satu ruang dengan yang lain. Namun sebelum Anda merobohkan dinding ataupun merombak letak furniture Anda, sebaiknya Anda merencanakannya lebih dulu dalam bentuk denah.

2. Buat daftar aktivitas
Aktivitas sangat berpengaruh dalam penataan ruang. Perkirakan dengan tepat aktivitas apa saja yang akan terjadi di dalam ruangan yang akan Anda tata tersebut. Apakah aktivitas hiburan, menonton TV atau ruang untuk bekerja. Buat denahnya dan tandai setiap area di mana aktivitas berlangsung.

3. Sediakan tempat untuk menyimpan barang
Hal ini sering dilupakan. Gudang adalah ruang yang sangat penting, karena akan sangat banyak perannya dalam menampung barang-barang yang tidak terpakai. Anda tidak perlu membuat ruang yang khusus, namun Anda dapat menyediakan sudut tertentu dalam rumah Anda dan yang penting Anda harus rapi menatanya. Sekali lagi, Anda harus berpikir vertical dan bahwa ruangan Anda terdiri atas lebar, panjang dan tinggi.

4. Pertimbangkan build-in furniture
Build-n furniture berarti adalah furniture yang dibangun pada dinding rumah, biasanya berfungsi sebagai lemari penyimpan alat-alat rumah tangga, ataupun lemari pakaian. Build-in furniture ini sudah pasti akan dapat menghemat ruang dengan sangat efisien.

5. Gunakan rak terbuka
Rak terbuka akan lebih banyak menghemat ruang dibandingkan dengan lemari-lemari dengan pintu. Namun jika Anda memerlukan tempat penyimpan yang tertutup, pertimbangkanlah untuk menggunakan pintu geser (sliding door) pada lemari tersebut.

2008/07/17

Dasar-dasar Mengenal Warna


Perlu Anda sadari bahwa penggunaan warna sangatlah personal, artinya selera orang satu akan berbeda dengan selera orang yang lain. Warna dapat menstimulasi suasana hati dan pikiran. Jadi tidak semua orang dapat memutuskan warna yang tepat untuk dirinya sendiri. Untuk itu, Anda harus mengenal warna-warna lebih dulu sebelum memutuskan warna apa yang tepat bagi rumah Anda.


1. Kepribadian pemilik rumah
Seorang ekstrovert akan lebih memilih warna-warna yang ‘energizing’, warna-warna yang ceria dan mencolok. Sedangkan seorang introvert akan lebih menyukai warna-warna yang pasif dan kalem. Meski begitu, Anda tetap harus menyeimbangkan kedua jenis warna tersebut, agar tetap tercipta harmonisasi warna dalam ruang Anda.

2. Warna yang Dominan
Hindari pemakaian warna yang terlalu banyak. Anda cukup menggunakan satu atau dua warna sebagai warna tema Anda, atau warna yang akan mendominasi ruang Anda. Anda dapat memutuskan apakah warna tersebut akan bersifat kontras atau harmoni.

3. Kategori warna
Warna dapat dikategorikan dalam tiga kelompok, yaitu warna-warna yang cenderung bersifat stimulant dan dapat membangkitkan energi, warna-warna yang bersifat merelaksasi dan tenang, serta warna-warna yang dapat menyeimbangkan atau menciptakan keselarasan. Warna-warna ini akan sangat berpengaruh jika menjadi warna pelapis dinding, karena dinding adalah garis batas dalam suatu ruang. Warna-warna yang Anda aplikasikan ke dinding akan membawa mood tertentu pada ruang tersebut, sehingga Anda harus ekstra hati-hati jika akan memutuskan warna apa yang akan melapisi dinding ruang Anda.

4. Aspek yang harus diperhatikan
Jika Anda ingin memutuskan warna apa yang akan Anda aplikasikan ke dalam ruang, baik sebagai pelapis dinding, warna dominant furniture atau warna furnishing, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini :
  • Besaran ruang, karena warna dapat mempengaruhi kesan dimensi ruang.
  • Tingkat pencahayaan, karena warna tertentu bersifat menyerap cahaya sedangkan warna yang lain akan memantulkan cahaya.
  • Fungsi ruang, sebaiknya disesuaikan dengan sifat warna agar mood ruangan ikut terbentuk dengan tepat.
  • Pengguna ruang, karena merekalah yang akan berada dalam ruang tersebut, dan mereka harus merasa nyaman berada di dalam ruang tersebut.

Bagaimana Memelihara Furniture dengan Baik



1. Furniture kayu yang tidak berpelapis (unfinished)

Memerlukan perlakuan yang telaten dan hati-hati sekali, karena mudah dilekati kotoran seperti lemak, noda, cairan dan sebagainya. Jika terkena air maka serat-seratnya akan mengembang sehingga permukaan menjadi kasar.
Pemeliharaan sehari-hari :
  • Gosoklah dengan kain bersih, lembut dan tidak berbulu.
  • Jika terkena tumpahan cairan hendaknya segera dihilangkan.
  • Segera bersihkan bekas lemak yang menempel dengan kain basah yang mengandung deterjen. Jangan biarkan air terlalu lama membasahi permukaan kayu, segera seka secara hati-hati dengan kain yang kering.
Pembersihan intensif :
  • Cukup dilakukan setahun sekali.
  • Cucilah dengan air dingin yang mengandung deterjen.
  • Dapat juga menggunakan sabun yang lembut.
  • Setelah dikeringkan selama semalam, furniture kemudian digosok dengan amplas yang paling halus dengan dibalutkan pada gabus.
  • Gerakan penggosokan harus searah dengan serat-serat kayu.
  • Jangan sekali-sekali menggunakan sikat baja (steel wool).

2. Furniture kayu yang dicat
Furniture kayu yang dicat mudah sekali rusak karena terkena hantaman atau goresan. Jika terkena tumpahan cairan seperti teh, kopi dan sebagainya akan menimbulkan noda-noda yang sulit dihapus. Hati-hati juga jika ingin meletakkan secangkir teh atau kopi panas di atas furniture kayu tanpa alas, karena akan meninggalkan bekas.
Pemeliharaan sehari-hari :
  • Gosoklah dengan kain bersih, lembut dan tidak berbulu.
  • Jika terkena tumpahan cairan, bersihkan dengan segera.
  • Gerakan menggosok searah dengan garis-garis serat.
  • Hati-hati jika furniture berfinishing doff atau matt, gosoklah dengan ringan saja.
Pembersihan intensif :
  • Dilakukan hanya bila dianggap perlu.
  • Cucilah dengan hati-hati menggunakan air suam-suam kuku dan mengandung sedikit deterjen.
  • Gunakan air sedikit-sedikit kemudian gosok sampai kering. Jangan sampai ada air yang menggenang di atas permukaan kayu.

3. Furniture kayu yang difinishing dengan teak oil
Finishing dengan teak oil menimbulkan kesan alami pada furniture kayu, tetapi tidak banyak memberikan perlindungan terhadap panas, air, alkohol dan cairan lainnya.
Pemeliharaan sehari-hari :
  • Gosoklah dengan kain yang bersih, kering dan tidak berbulu.
  • Hilangkan noda-noda atau lingkaran-lingkaran bekas letak gelas, piring dan sebagainya dengan kain yang lebih dulu dibasahi dengan teak oil yang encer.
  • Setelah 10 – 15 menit gosoklah kuat-kuat dengan kain yang kering untuk menghapus minyak yang masih menempel.
  • Ujilah apakah minyak masih menempel dengan menaruh kertas atau kain yang benar-benar kering di atas permukaan kayu. Jika kertas atau kain masih terlihat minyaknya, ulangi penggosokan.
Pembersihan intensif :
  • Gosoklah furniture dengan kain basah yang mengandung deterjen namun jaga supaya jangan sampai terlalu membasahi permukaannya.
  • Kemudian gosok dengan kain bersih yang sudah dibasahi thinner.
  • Basahilah noda-noda dengan teak oil yang encer selama kurang lebih 10 menit agar minyak menghisap noda-noda.
  • Kemudian oleskan teak oil ke seluruh permukaan.
  • Untuk meresapkan minyak, gosoklah permukaan dengan amplas yang halus (no. 320 – 400). Jika permukaan yang digosok merupakan bidang datar, amplas dibalutkan pada sebatang kayu yang dilapisi busa tipis.
  • Cara menggosoknya harus sesuai dengan arah serat dan basahilah terus dengan minyak. Minyak yang berlebih segera dibersihkan dengan hati-hati sampai kering sama sekali.

4. Furniture kayu yang dilapisi teak sealer
Teak sealer adalah bahan pernis yang mengeras secara kimiawi dan meresap jauh ke dalam kayu. Bahan ini tahan terhadap panas, air dan cairan-cairan yang lain maupun terhadap keausan karena pemakaian. Tetapi lapisan pernis seperti ini biasanya diaplikasikan dengan titpis-tipis sehingga daya lindungnya tidak begitu besar.
Pemeliharaan sehari-hari :
  • Gosoklah dengan kain yang kering, bersih dan tidak berbulu.
  • Noda-noda bekas letak gelas dan lain-lain dapat dihapus dengan kain yang bersih dan diolesi teak wax.
Pembersihan intensif :
  • Biasanya dilakukan setahun sekali.
  • Gosoklah permukaan dengan kain basah, kemudian bersihkan dengan kain yang dibasahi thinner.
  • Kemudian oleskan teak wax.
  • Gerakan menggosok harus sesuai dengan arah serat, jangan terlalu keras agar gosokan tidak menembus lapisan pernis.